Kesalahan Pemasangan Pipa yang Bisa Menyebabkan Kebocoran

1. Salah Menentukan Kemiringan Pipa

Pipa saluran air, terutama untuk pembuangan, harus memiliki kemiringan tertentu agar air dapat mengalir lancar. Jika kemiringan terlalu datar, air akan menggenang dan memicu mampet. Sebaliknya, jika terlalu curam, aliran air memang cepat, tetapi sisa kotoran bisa tertinggal dan menumpuk.

2. Menggunakan Ukuran Pipa yang Tidak Sesuai

Banyak orang berpikir semakin kecil pipa, semakin hemat. Padahal, ukuran pipa yang tidak sesuai justru berisiko membuat tekanan air terlalu tinggi atau aliran tersumbat. Akibatnya, sambungan pipa bisa pecah atau retak, yang menjadi sumber kebocoran.

3. Sambungan yang Tidak Rapat

Sambungan pipa yang tidak terpasang rapat atau tidak diberi sealant dengan benar sangat rawan bocor. Meskipun kebocoran awalnya kecil, lama-kelamaan bisa menetes terus menerus dan merusak area sekitar.

4. Pemotongan Pipa yang Tidak Presisi

Saat pipa dipotong secara tidak rata, sambungan menjadi sulit menempel sempurna. Celah kecil pada sambungan inilah yang sering menjadi jalan air keluar. Penggunaan alat potong khusus pipa sangat dianjurkan untuk menghindari masalah ini.

5. Terlalu Banyak Tekukan

Desain jalur pipa yang penuh dengan tekukan membuat aliran air tidak lancar dan meningkatkan tekanan pada titik tertentu. Tekanan ini lama-kelamaan dapat melemahkan sambungan dan memicu kebocoran.

6. Tidak Menggunakan Material Pendukung

Beberapa pemasangan pipa dilakukan langsung tanpa bracket atau penyangga. Akibatnya, pipa menggantung dan rentan bergeser. Getaran kecil saja bisa menyebabkan sambungan kendor dan air merembes keluar.

7. Mengabaikan Uji Coba Setelah Instalasi

Banyak tukang langsung menutup jalur pipa setelah pemasangan tanpa melakukan uji coba. Padahal, tes tekanan air sangat penting untuk memastikan tidak ada kebocoran sebelum pipa ditutup permanen.